Adek ku sedang Homecare |
Menjadi keturunan pertama sebagai tenaga kesehatan mempunyai rintangan besar. Kadang kala kami dianggap tahu segalanya mengenai obat dan penyakit yang diderita seseorang. Padahal seperti kebanyakan kami hanya manusia biasa yang hanya tahu sedikit namun terus belajar dan belajar.
Ada kebangga dalam hati kami saat bisa membantu keluarga yang sedang sakit. Walaupun hanya sekedar mengukur tekanan darah atau memberikan info obat yang boleh dimakan serta dosisnya.
Adik ku baru lulus sekitar 1 tahun yang lalu. Walaupun belum mendapat pekerjaan tetap namun ia tak putus asa mencari rezeki. Alhamdulillah 2 bulan ini bekerja sebagai tenaga bantu dinas sosial dalam program homecare usila Desa pasir Kecamatan Mempawah hilir Kalimantan Barat. Mengerjakan tumpukan data base usila dan kunjungan kerumah usila merupakan kegiatannya sekarang. Adek ku juga pernah menjadi perawat pribadi di Kota Pontianak. Namun karena waktu kerja hampir 24 jam. Ia merasa kelelahan dan memutuskan berhenti sebagai perawat pribadi.
Menjadi seorang bidan adalah cita-cita ku dari SMA. Alhamdulillah 3 tahun menimba ilmu di Stikes Istara Nusantara Jakarta. Pada tahun 2008 aku lulus dengan IPK memuaskan. Pulang ke kota kelahiran lalu membantu ke BPS (Bidan Praktek Swasta) bidan senior disana. Tahun 2010 akhirnya mendaftar sebagai Bidan PTT (Pegawai Tidak Tetap) dengan SK Menkes dan gaji dari APBN.
Hidup terus berjalan, hingga menikah dan punya anak. Masih berstatus PTT sekarang. Mudah-mudahan rencana besar diawal tahun menjadi kenyataan. Aamiin...
Menjadi tenaga kesehatan mengenalkan aku dan adek ku tentang cara merawat orang lain, menjadi lebih empati, lebih sabar dan lebih bersyukur saat diberikan kesehatan. Mudah-mudahan kami selalu istiqomah dan iklas membantu banyak orang. Keluarga terdekat, masyarakat sekitar dan warga tempat kami berkerja.
3 bersaudara |