Pagi, siang, malam, tengah malam kadang subuh waktu berkerja mereka 24 jam. Kapan pun panggilan untuk menolong persalinan, dimana pun harus siap membantu.
Tak tanggung-tanggung, bertaruh menyelamatkan dua nyawa. Ibu dan anak yang dikandung. Ketika dua nyawa itu tertolong dengan selamat. Betapa bersyukurnya mereka kepada Allah yang telah memberikan segala kemudahan.
7 hari yang lalu (20/11/2015), kami mendengar berita duka dari pedalaman kalimantan barat. Teman seprofesi meninggal dunia setelah membantu persalinan 2 orang ibu didesa tempat ia mengabdi. Desa Darit, Kecamatan Manyuke, Kabupaten Landak. Bidan Anik Setya Indah namanya.
Bidan baik hati ini, selalu ringan tangan membantu. Selalu tulus dalam tugasnya. Bidan Anik meninggal karena solusio plasenta yaitu lepasnya plasenta dari dinding rahim. Begitu diagnosa medis dari RSUD Landak tempat ia dirujuk. Bidan Anik sedang hamil delapan bulan saat meninggal dunia. Sedih, kehilangan, dan bangga atas perjuangannya.
![]() |
Berita belasungkawa di koran Tribun Pontianak |
Sumpah jabatan sudah digaungkan. Kontrak tugas sudah di tandatangani, siap bertugas dimana pun. Desa biasa, terpencil atau pun sangat terpencil. Berstatus tenaga tetap atau tenaga tidak tetap (PTT).
![]() |
Harus Menyeberangi sungai untuk sampai didesa binaan |
ikut berduka , salut dg orang-orang yg mau mengabdikan diri di daerah terpencil
BalasHapusSedih banget :( pengabdian itu kayaknya nggak ada yang mudah mbak! Apalagi kalo di daerah terpencil yang jauh dari sanak saudara
BalasHapusIya mbk nindy.
HapusTerharu banget Mbak baca paragraf terakhir :'D
BalasHapusitu pengalaman pribadi saya mbk. Hehehe
HapusHanya senyum manis dan pelayanan terbaik yang bisa kami berikan
Ortuku juga dulu mengabdi di desa terpencil. Minim fasilitas n sering dibayar hny dgn buah n sayur. Banyak lika liku n suka duka. Kakakku pernah lemas tenggelam di sungai. Ibuku hbs melahirkan adikku trus pendarahan dibawa ke kota naik perahu kecil...semoga selalu ikhlas dan diberkahi Allah ya mbak pengabdiannya di daerah terpencil
BalasHapusAamiin Amiin in shaa allah.
HapusSaya berterima kasih pada Bidan (saya melahirkan dengan bidan) di kota Sampit. Sabar sekali, hingga melahirkan norma. Coba jaman sekarang kali saya sdh operasi.
BalasHapusMasih banyak juga bidan jaman sekarang yang sabar mbk. Hehehe
HapusTapi kalau kondisi memang tak memungkinkan untuk normal, kami harus mengambil langkah untuk merujuk hingga harus dilakukan operasi sesar. tentunya dengan alasan keselamatan ibu dan bayi didalam kandungan
Iya nih sempet terharu dan takjub banget dengan kisahnya bidan anik, sampe kehilangan bayinya bahkan nyawanya sendiri demi menjalani tugasnya untuk membantu ibu2 lain yang akan melahirkan.. :(
BalasHapusDuh mbak masa tega bgt sih ampe bisa ga bayar ya?
Hmm semoga rejekinya digantikan dgn yg lebih banyak mbak :) semangat...
Saya salut dgn kalian...
Ya begitulah mbk. Kami kadang harus mengerti kondisi keuangan pasien, tp pasien kadang tidak mengerti bahwa jasa kami perlu di hargai. Tapi kami iklas. Semoga Allah menggantinya dgn yg lebih baik. Aamiin
Hapus